Pelat pemicu merupakan sistem yang terpadu dengan cerdas, yang dirancang untuk pengaturan tegangan AC tiga fase dan modulasi daya, meskipun tidak dimaksudkan untuk tujuan perbaikan. Sistem ini menawarkan kontrol tegangan pemindahan fase yang sesuai untuk berbagai beban, sedangkan regulasi daya tanpa henti ideal untuk beban resistan yang konstan, memastikan presisi dan efisiensi.
Tipe regulasi tegangan fasa yang bergeser merupakan metode canggih yang dapat disetel secara terampil dengan mengubah ukuran sudut konduksi. Teknik pemicu yang berkelanjutan ini menjamin output yang mulus dan stabil tanpa lonjakan tegangan, dan membatasi arus dengan efektif, sehingga dapat beradaptasi dengan beragam jenis beban. Secara umum digunakan pada transformer, induktif coil, dan beban resistansi variabel, metode ini bisa menimbulkan polusi harmonis ke power grid.
Beralihlah ke tipe penyetelan bersilangan nol untuk kinerja optimal
Jenis penyesuaian bersilangan nol beroperasi tanpa hambatan pada titik nol gelombang, yang menggunakan setiap siklus gelombang sinus lengkap sebagai satu unit. Dengan memodulasi siklus gelombang on-off sinus, gelombang sinus dapat menyesuaikan tenaga output secara sempurna, untuk memastikan penyebaran gelombang on-sinus. Ini menghasilkan fluktuasi minimal pada bacaan voltmeter dan ammeter. Bila beberapa regulator digunakan, metode ini secara efektif mengurangi konsentrasi arus, mempertahankan faktor daya yang tinggi, dan mencegah polusi grid listrik. Namun, aliran ini tidak dapat membatasi arus dengan seketika, yang dianggap tidak sesuai untuk beban resistansi terhadap variabel dan induktif, namun ideal untuk aplikasi resistan konstan.
2. Konfigurasi pelat Pemicu Lanjutan
Potensiometer P1: Pretam presisi
Potensiometer P1 merupakan komponen pra-amplifier yang dikalibrasi tinggi, dengan lihai mengonversi 4-20mADC ke dalam 0-5VDC. Proses produksi yang teliti berlangsung selama proses manufaktur, tanpa perlu penyesuaian lain, memastikan pengoperasian bebas gangguan.
Potensiometer P2: Pelindung arus berlebih
Potensiometer P2 berfungsi sebagai titik setel ambang alarm arus berlebih. Pengaturan pabrik memastikan bahwa ketika tegangan CT melebihi 4,4 VDC, peringatan dipicu, sehingga menghilangkan kebutuhan penyetelan dalam kondisi pengoperasian standar.