Panel EFSA di Food Additive and Flikuts (Panel FAF) memberikan pendapat ilmiah tentang keamanan proses baru untuk memproduksi steviol glikosida dengan fermentasi gula sederhana dengan menggunakan tebing bernama Yusrollica (dinamai Ylitica polyrolcoca) yang dimodifikasi secara genetis. Proses manufaktur bisa mengakibatkan kekotoran yang berbeda dengan yang mungkin ada di steviol lainnya, yakni Panel menyimpulkan bahwa spesifikasi terpisah diperlukan untuk zat tambahan makanan yang dihasilkan seperti dijelaskan pada aplikasi saat ini. Sel-sel yang dapat hidup dan DNA dari ketegangan produksi tidak hadir pada produk akhir. Panel menilai, tidak adanya asam kloenoik yang diusulkan dengan menggunakan metode yang membatasi deteksi (LOD) 0.3 mg/kg, memadai untuk menghilangkan keprihatinan akan potensi genotoksisitas. Dengan adanya glifosat yang sama mengikuti jalur metabolik yang sama, Panel menilai bagian steviol saat ini akan jatuh dalam kelompok bahan yang sama. Oleh karena itu, Panel menilai data yang sudah ada dari segi Tata audio M dan steviol yang berhubungan secara struktural sudah memadai, dan diharapkan ada metabolik dan toksisitas yang sama diharapkan bisa terjadi pada zat tambahan makanan. Hasil dari mutasi balik bakteri dan kadar asam in vitro mikronubleus penyerangan negatif dan menunjukkan ketiadaan genotoksisitas dari zat tambahan makanan. Asupan harian yang masih dapat diterima (ADI) sebesar 4 mg/kg BB/hari, dinyatakan sebagai steviol setara, dianggap berlaku bagi zat tambahan makanan yang diusulkan. Panel menyimpulkan bahwa tidak ada kekhawatiran terkait dengan steviol glikosida, yang sebagian besar pihak Rabat, yang dihasilkan dengan fermentasi menggunakan Y. lpolytica VRM, untuk digunakan sebagai zat tambahan makanan pada penggunaan dan tingkat penggunaan yang diusulkan.
Kirim permintaan informasi Anda langsung ke penyedia ini
Orang-orang yang telah melihat hal ini juga telah melihat