Sensor kecepatan MEVS juga dinamakan sebagai sensor dengan keengganan variabel. Lebih disukai untuk lingkungan industri dan otomotif, karena menopang getaran mekanis dan pengoperasian suhu yang lebih tinggi. Pada sebagian besar aplikasi, sistem ini merasakan target baja yang merupakan bagian dari rakitan putar. Karena amplitudo sinyal yang tidak diproses sebanding dengan kecepatan target, sensor yang sirkuit pemrosesan sinyalnya dirancang untuk kecepatan tinggi berhenti berfungsi pada laju rotasi yang lebih rendah.
Sensor kecepatan MEVS seringkali merujuk pada sensor magnetik pasif karena tidak perlu diberi daya. Sensor kecepatan MEVS menghasilkan arus sendiri.
Prinsip: Sensor kecepatan MEVS pada dasarnya merupakan magnet permanen dengan kabel yang dibungkus kawat. Konstruksi antar-bagian sensor kecepatan terdiri dari magnet, tiang, dan coil. Medan magnet memanjang dari magnet, melalui potongan kutub dan koil ke luar ruang udara di ujung sensor. Jalur balik medan magnet adalah dari ruang udara ke ujung lain magnet. Ketika cincin bergigi besi pada roda yang berbantalan tinggi dilengkapi ujung poros, medan magnetik bertambah dan berkurang ketika objek bergerak menjauhi tiang. Perubahan cepat pada medan magnet sehingga sinyal tegangan AC masuk ke coil dapat dimasukkan ke dalam. Dengan target ideal dan sensor yang sesuai, tegangan induksi berada dalam bentuk gelombang sinus.
Item |
Parameter teknis |
Contoh |
MEVS-08 |
Catu Daya Maksimum |
10 V DC |
Catu Daya Nominal |
5V DC |
Total resistance R |
900Ω-1600Ω |
Simetri Tengah M=100% |
≤10% |
Tegangan Offset |
≤130mV |
Tegangan Output Sirkuit terbuka |
≥900mV |
Frekuensi Batas |
>20kHz |
Suhu Pengoperasian |
-30-+70 |
Suhu Penyimpanan |
-40-+85C |