After-sales Service: | 7*24 Online Service/Change New |
---|---|
Warranty: | 1 year |
Konektor: | USB |
Mode Uji: | Pengujian tersimpan |
Penggunaan: | Tester Kabel Jaringan, Tester Kabel HDMI, Tester Kabel Audio, Tester Kabel Koaksial, Tester Kabel Digital, High Voltage Cable Tester |
Wilayah Pengujian: | Membentuk Kabel |
Pemasok dengan izin usaha terverifikasi
Lokasi kerusakan kabel diperlukan di mana pun di mana kesalahan tidak terlihat, ini adalah proses multi-langkah yang harus dilakukan dengan aman dan secepat mungkin karena pelanggan tidak memiliki daya. Langkah 1 - prosedur Isolasi & Keselamatan Kabel: Kerusakan kabel hampir selalu merupakan kerusakan permanen. Artinya, kabel yang dimaksud akan dalam kondisi di mana perangkat proteksi pada satu atau kedua ujung kabel akan tersandung, meninggalkan kabel yang terisolasi tetapi tidak dibumikan (ditanahkan). Tugas pertama adalah untuk pihak yang berwenang untuk lokasi agar kabel aman dengan mengisolasi dan kemudian pembumian (grounding) satu atau kedua ujung lebih diutamakan. Hanya setelah prosedur yang sesuai dijalankan, personel pengujian boleh diizinkan mendekati kabel dan bersiap untuk melakukan pengujian. Langkah 2 - Identifikasi Kabel: Di mana terdapat beberapa kabel, pengujian identifikasi kabel akan mengidentifikasi kabel yang benar untuk digunakan. Identifikasi yang jelas sebelum kabel dipotong adalah pekerjaan maintenance yang intrinsik hingga aman. Kesalahan apa pun di sini bisa fatal, dan dapat menyebabkan kekurangan yang jauh lebih lama bagi pelanggan yang terhubung Langkah 3 - Pelacakan kabel: Saat kabel bawah tanah awalnya dibentangkan, jarang dijalankan secara lurus, tetapi lebih sebagai anders dalam kedalaman dan arah. Pelacakan kabel dilakukan untuk menentukan bahwa rute kabel mengikuti jalur yang diharapkan. Langkah 4 - Identifikasi kerusakan: Prosedur utama yang pertama adalah menentukan fase tempat terjadinya kerusakan, dan jika resistansi rendah atau tinggi. Pengujian ini menentukan teknik dan peralatan yang benar untuk mendiagnosis kerusakan. Umumnya, jika kerusakan ditemukan di bawah 100 Ohm, pulsa tegangan rendah (misalnya, 40 V) dari TDR (Time domain reflekometer) dapat digunakan. Jika kesalahan adalah hambatan yang lebih tinggi (> 100 Ohm), denyut tegangan rendah kemungkinan tidak akan melihatnya. Untuk jenis kerusakan seperti ini, generator (pelepasan kejut) akan diperlukan. Langkah 5 - Fault prelokasi: Metode pre-location yang andal dan akurat diperlukan untuk menemukan kesalahan kabel dengan cepat dan efisien. Pra-lokasi yang bagus dapat menentukan posisi kerusakan dalam beberapa persen dari panjang kabel dan akan mengurangi waktu penujuk pin hingga beberapa menit. Ingat: A). Jika itu adalah kesalahan resistan rendah, kemungkinan pra-lokasi adalah satu-satunya cara yang diperlukan untuk lokasi. B). Untuk kerusakan yang sangat tahan lama, ARM (pantulan busur) atau teknik ICE (arus impuls) di SWG (generator gelombang sentakan) harus digunakan. Selain itu, metode peluruhan dengan tester DC HV (bridge), dapat digunakan untuk pra-lokasi. Langkah 6 - pinmenunjuk: Metode pengujian yang telah disebutkan di atas akan membuat operator memiliki jarak 5% dari kerusakan, teknik penpininting akustik harus digunakan untuk mempersempit margin kesalahan menjadi 0.1%. Umumnya, generator untuk pembuangan kejut digunakan untuk pininting menggunakan metode akustik. Saluran pembuangan tersebut menimbulkan suara bising, yang diarahkan dengan tepat menggunakan perangkat penunjuk akustik. Perangkat ini mengevaluasi perbedaan waktu antara sinyal akustik (kecepatan suara) dan impuls elektromagnetik (hampir kecepatan cahaya) untuk pelepasan kejut. Bila selisih waktu tersingkat ditunjukkan, lokasi kerusakan sebenarnya akan terlihat. Langkah 7 - mengubah energi kabel: Setelah semua pengujian dan perbaikan selesai, Dokumentasi Keselamatan/Pengujian dibatalkan. Kabel tersebut kemudian diserahkan kembali ke operator yang sesuai untuk mengembalikan kabel dan menghidupkan kembali beban pada kabel yang baru diperbaiki.
Pemasok dengan izin usaha terverifikasi