https://syljbattery.en.made-in-china.com/contact-info.html
Cocok untuk baterai lithium pengganti asam timbal 12V/100;
- mendukung 3-4 string baterai dalam seri;
- Perlindungan pemutusan penopang;
- pengisian berlebih, pelepasan arus berlebih, proteksi suhu berlebih, dsb.;
- Arus kerja berkelanjutan maksimal 100 A, pengisian daya dan pemakaian di port yang sama;
- Ukuran pelat perlindungan: L190*W100*T11mm;
Prinsip Perkabelan PCB Contoh Diagram dan Diagram Fisik Koneksi Baterai
Prinsip Perkabelan PCB
No. Terminal |
Deskripsi |
B-1,B-2,B- |
Kutub Negro untuk melakukan koneksi dengan negativa kutub cela1 |
BO |
Terminal negatif untuk sel 1 |
B1 |
Terminal positif untuk cell1 dan terminal negatif untuk cell2 |
Panduan Kemasan dan Transportasi
Produk dikemas oleh film balon Udara ESD, dibawa ke Kemasan ESD
Apa yang kami tawarkan?
Smarter mempertimbangkan untuk memasok modul perlindungan baterai (PCM), sistem manajemen baterai (BMS)
Dan membuat baterai litium- ion / litium fosfat ( LiFear4) sebagai solusi "satu-stop".
4S100Ah 4S100Ah 10-20S 20Ah
16-20S 30Ah 16-20S 50Ah 16S 100Ah
Apa yang dimaksud BMS dalam baterai litium?
BMS merupakan singkatan dari Battery Management System dalam konteks baterai ion-litium.
Sistem Manajemen Baterai adalah komponen penting dalam baterai ion-litium dan sistem baterai isi-ulang lainnya. Tujuan utamanya adalah memantau dan mengelola berbagai aspek operasi baterai guna memastikan kinerja yang aman dan efisien.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari BMS:
1.
pemantauan sel: BMS memantau tegangan dan suhu sel individu dalam baterai litium-ion. Hal ini membantu memastikan bahwa tidak ada sel individual yang terisi berlebih atau kelebihan daya, yang dapat mengakibatkan bahaya keselamatan atau mengurangi masa pakai baterai.
2.Balancing: Sel-sel ion litium dapat memiliki sedikit variasi kapasitas dan voltase. Sebuah BMS dapat menyeimbangkan sel-sel dengan mendistribusikan kembali muatan di antaranya, memastikan bahwa semua sel memiliki sifat yang serupa dengan mencegah kelebihan pengisian sel.
3.Negara bagian Pengisian (SOC) dan perkiraan Negara bagian Kesehatan (SOH): BMS menghitung SOC untuk menentukan berapa banyak energi yang tersisa dalam baterai, memungkinkan pembacaan yang akurat sisa masa pakai baterai. Ini juga memperkirakan, yang menunjukkan kesehatan keseluruhan dan usia pakai baterai.
4.Perlindungan Bahaya Terguling dan Pelepasan Muatan:BMS melindungi terhadap pengisian yang berlebihan, yang dapat menyebabkan perbekuan termal dan api, dan kelebihan pemakaian, yang dapat merusak baterai dan mengurangi masa pakainya. Kontrol Temperatur: Monitor temperatur baterai dan bisa mengaktifkan sistem pendinginan atau pemanasan untuk menjaga baterai dalam temperatur kerja yang aman.
5.Communication: banyak sistem BMS memiliki kemampuan komunikasi, sehingga memungkinkan sistem mengirim data dan peringatan ke perangkat atau sistem eksternal, seperti unit kontrol kendaraan atau sistem monitoring. Fitur pengaman: Sistem BMS dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan, termasuk perlindungan hubung-singkat, batas tegangan dan arus, serta perlindungan termal untuk mencegah kondisi yang berbahaya.
6.Deteksi dan Pelaporan kerusakan: Sistem BMS dapat mendeteksi dan melaporkan kerusakan atau ketidaknormalan apa pun pada baterai, membantu diagnosis dan perawatan awal.
Secara ringkas, Sistem Manajemen Baterai memainkan peran penting untuk memastikan pengoperasian baterai ion litium yang aman dan efisien dengan memantau dan mengontrol berbagai parameter untuk mencegah potensi bahaya dan mengoptimalkan kinerja dan masa pakai baterai.