Shidibuat (Lentinula yaitu) jamur pada umumnya berasal dari Asia Timur, yang digarap dan dimakan di berbagai negara di Asia, di samping dikeringkan dan diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia. Merupakan ciri dari berbagai hidangan Asia termasuk Vietnam, Cina, Jepang, Korea dan Thailand. Di sebelah Timur, jamur yang diperlukan sudah lama dianggap sebagai makanan enak, seperti jamur yang sering digunakan.
Mereka yang segar dan kering mempunyai bermacam-macam hidangan di Asia Timur. Dalam masakan Cina, mereka sering disakal dalam menu vegetarian seperti kegembiraan Buddha. Di Jepang, mereka disajikan dalam sup miso, yang digunakan sebagai basis untuk rasa vegetarian yang ashi, dan juga sebagai bahan makanan dari berbagai hidangan yang dikukus dan sederhana. Di Thailand, mungkin akan disajikan baik goreng atau dikukus.
Shitake seringkali mengering dan dijual seperti makanan yang dilestarikan di dalam kemasan. Cairan ini harus diganti dengan merendam air sebelum menggunakannya. Banyak orang lebih suka osipit kering segar, mengingat proses pengeringan matahari menghilangkan rasa ummi dari jamur kering dengan memecah protein menjadi asam amino dan mentransformasikan erosisterol menjadi vitamin D. batang sangkut sangat jarang digunakan dalam masakan Jepang dan lain-lain, terutama karena batang kayu tersebut lebih keras dan memerlukan waktu lebih lama untuk memasak daripada topi-topi lunak yang berdaging. Mutu tinggi shitake itu sendiri disebut donko dalam bahasa Jepang.
Saat ini jamur yang sedang dikenal di beberapa negara lain juga. Rusia juga memproduksi dan mengkonsumsi banyak pilihan makanan, terutama yang dijual, dan shisake secara perlahan-lahan memasuki makanan barat. Terdapat industri global dalam produksi kapal shiake, dimana banyak peternakan di negara-negara barat selain impor skala besar dari Cina, Jepang, Korea dan lainnya.
Karena kini mereka dapat berkembang di seluruh dunia, ketersediaan mereka meluas dan harga mereka telah menurun.