Deskripsi
Oksitosin (Oxt) adalah hormon, neuroppeptide, dan obat. Sebagai obat-obatan, rahim digunakan untuk memulai tenaga kerja atau meningkatkan kecepatan tenaga kerja, dan menghentikan pendarahan setelah melahirkan. Untuk tujuan ini, injeksi dilakukan dengan otot atau menggunakan pembuluh darah balik.
Penggunaan oksitosin sebagai obat dapat menyebabkan kontraksi berlebih dari rahim yang dapat menyebabkan tekanan pada bayi yang belum lahir. Efek samping yang umum pada ibu adalah mual dan laju detak jantung yang lambat. Efek samping serius termasuk keracunan air dengan dosis berlebih dan penahan rahim. Reaksi alergi juga terjadi.
Oksitosin biasanya dihasilkan oleh inti hipotalamus dan dilepaskan oleh inti pituitari. Ia memainkan peranan dalam ikatan sosial, penghasilan semula seksual dalam kedua-dua jenis kelamin, dan semasa dan selepas melahirkan. Oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah sebagai hormon saat peregangan ke rahim dan rahim selama persalinan dan dengan stimulasi puting dari ASI. Hal ini membantu kelahiran, menjalin ikatan dengan bayi, dan produksi susu.
Oksitosin ditemukan pada tahun 1952. Hal ini merupakan daftar obat penting yang harus dibawa oleh organisasi Kesehatan Dunia, yang merupakan pengobatan terpenting yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan dasar.
Spesifikasi
Nama |
Oksitosin |
Sinonim |
Oksitosin rypra garam, rsitinum, dan Alpha-Hypopamine |
CAS No |
50-56-6 |
Rumus molekuler |
C43H66N12O12S2 |
Massa molekuler |
1,007.19 Da (g/mol) |
Sequence (urutan) |
Saat-Ile-Ile-Gn-ASN-Cys-Pro-Leu-Gly-NH2 |
Kemurnian
Oksitosin memiliki tingkat kemurnian peptida yang melebihi 99.0% sebagaimana ditentukan oleh HPLC.