Berikut adalah beberapa detail utama tentang pisau yang bisa dilihat berlian:
Konstruksi Blade: Pisau Diamond saw umumnya memiliki inti baja yang memiliki stabilitas dan kekuatan. Inti seringkali tersegmentasi, yang berarti bahwa inti memiliki celah atau slot di antara segmen sehingga pendinginan dan pembersihan serpihan menjadi lebih baik selama pemotongan. Segmen berlian ditempelkan ke inti baja menggunakan material pengikat, yang dapat terdiri atas berbagai logam atau campuran.
Diamond grit: Partikel berlian di tepi blade dikenal sebagai kerikil grit. Ukuran dan kualitas kerikil halus berlian tentukan kinerja pemotongan dan masa pakai blade. Partikel kerikil halus berlian yang lebih besar umumnya digunakan untuk pemotongan yang lebih cepat, sementara partikel yang lebih kecil memungkinkan pemotongan yang lebih mulus. Kualitas kerikil kerikil kerikil untuk kerikil dan kemampuan blade untuk menahan temperatur tinggi dan keausan.
Diameter Blade: Blade Diamond saw berbagai diameter, mulai dari beberapa inci hingga beberapa kaki. Pilihan diameter blade bergantung pada aplikasi yang dimaksudkan dan ukuran material yang akan dipotong. Blade yang lebih kecil cocok untuk handheld atau alat pemotong portabel, sedangkan blade yang lebih besar digunakan dengan alat berat stasioner atau dioperasikan dengan daya.
Segmen Blade: Tepi blade dibagi menjadi segmen, yaitu bagian tersendiri yang mengandung kerikil halus berlian. Bentuk, pengaturan, dan jumlah segmen berbeda-beda tergantung pada tujuan yang diinginkan blade. Blade bersegmen, dengan celah di antara segmen, umumnya digunakan untuk memotong material keras seperti beton, sementara blade rim yang terus-menerus, tanpa celah, digunakan untuk memotong material yang lebih lunak seperti ubin atau marmer.
Kecepatan Pemotongan dan efisiensi: Blade gergaji Diamond dirancang untuk pemotongan yang cepat dan efisien. Kombinasi kerikil grit berlian, desain blade, dan material yang akan digali menentukan kecepatan pemotongan. Faktor-faktor seperti RPM (Putaran per menit) alat pemotong, tekanan yang diterapkan, dan mekanisme pendinginan juga mempengaruhi kecepatan dan efisiensi pemotongan.