Deskripsi Produk:
Karena gaya rolling, bingkai menghasilkan perubahan bentuk elastis, dan jarak antar bagian rangka kerja menghilang, sehingga nilai celah roll meningkat pada saat rolling, sehingga ketebalan rolling yang sebenarnya adalah: h=S+ΔS. Dalam rumus ini, S adalah nilai celah rol sebelum rolling (tanpa celah roller beban), mm; ΔS adalah jumlah celah rol yang meningkat dalam rolling, mm; disebut sebagai lompatan roll Ginding atau roll; h adalah ketebalan rolling yang sebenarnya, mm.
Dengan efek gaya rolling saat rolling, celah di antara bagian dudukan rolling akan dipadatkan untuk hilang terlebih dahulu. Dudukan gilingan dan komponen lain dapat dipertimbangkan secara keseluruhan bila celah menghilang. Bila gaya berlanjut, perubahan bentuk dudukan akan konsisten dengan hukum Hooke, yaitu, perubahan bentuk dari dudukan adalah proporsional dengan gaya rolling, secara terbalik proporsional dengan koefisien kekakuan gilingan: Dalam rumus ΔS = P / km, dengan P adalah gaya rolling, kN; km adalah koefisien kekokohan gilingan, kN / mm; ΔS adalah perubahan bentuk elastik pada rangka rolling mill, mm. Tentu saja, ketebalan rolling mill sebenarnya terkait dengan koefisien kekakuan rolling mill dengan gaya yang sama, semakin besar koefisien kekakuan rolling mill, semakin kecil lompatan rol, semakin baik akurasi rolling.