Peralatan Uji injeksi Arus Primer Generator Arus kuat
Untuk memastikan keselamatan dan keandalan sistem listrik, penting untuk menguji kinerja perangkat perlindungan seperti pemutus arus, relai, dan sekering. Perangkat ini dirancang untuk mendeteksi dan mengisolasi kerusakan atau beban berlebih dalam sistem listrik, tetapi harus diuji secara berkala untuk memastikan perangkat tersebut akan berfungsi dengan benar bila diperlukan.
Di sinilah Tester injeksi Arus Primer muncul. Perangkat ini merupakan instrumen khusus yang dirancang khusus untuk menguji kinerja perangkat perlindungan ini dengan memasukkan arus tinggi ke dalam sirkuit utama. Dengan mengukur penurunan tegangan dan parameter lainnya yang dihasilkan, Tester injeksi Arus Primer dapat menentukan apakah perangkat perlindungan berfungsi dengan benar dan memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan.
Tanpa Penguji injeksi Arus Primer, akan sulit untuk memverifikasi kinerja perangkat perlindungan ini, dan keamanan dan keandalan sistem listrik dapat terganggu. Oleh karena itu, pentingnya instrumen ini tidak dapat dinyatakan secara berlebihan di lapangan pengujian dan perawatan listrik.
Prosedur Uji
1. Persiapan: Sebelum memulai pengujian, teknisi harus memastikan bahwa peralatan telah disetel dengan benar dan bahwa semua tindakan pencegahan keselamatan telah dilakukan. Ini termasuk memastikan bahwa peralatan dihubungkan ke ground dan peralatan pelindung diri (PPE) yang sesuai telah aus.
2. Koneksi: Tester injeksi Arus Primer kemudian dihubungkan ke sirkuit primer perangkat perlindungan yang sedang diuji. Koneksi harus dibuat sesuai dengan petunjuk pabrikan dan standar keselamatan yang berlaku.
3. Injeksi: Tester menghasilkan arus tinggi yang diinjeksikan ke sirkuit primer perangkat perlindungan. Arus umumnya diklem secara bertahap untuk menghindari kerusakan pada perangkat atau peralatan uji.
4. Pengukuran: Saat arus diinjeksikan, tester mengukur penurunan tegangan dan parameter lain untuk menentukan kinerja perangkat perlindungan. Ini dapat mencakup pengukuran waktu perjalanan, arus perjalanan, dan parameter terkait lainnya.
5. Evaluasi: Berdasarkan pengukuran, teknisi dapat mengevaluasi kinerja perangkat proteksi dan menentukan apakah memenuhi spesifikasi dan standar yang diperlukan. Jika perangkat gagal dalam tes, mungkin perlu diperbaiki atau diganti.
6. Dokumentasi: Terakhir, hasil dari pengujian didokumentasikan, termasuk parameter pengujian, pengukuran, dan tindakan perbaikan yang diperlukan. Dokumentasi ini penting untuk penyimpanan catatan dan referensi di masa mendatang.
Perhatikan poin-poin berikut saat memilih:
1. Catu daya kerja: AC220V atau AC400V, 45Hz 65Hz, tegangan kerja berbeda dan kapasitas input daya berbeda.
2. Arus input yang langka: 500A atau 1000A atau 2000 A.
Kapasitas input langka: 3KVA atau 5KVA atau 10KVA atau 15KVA.