Kustomisasi: | Tersedia |
---|---|
Tipe: | Patung-patung Budha |
Bahan: | bubuk plaster intensitas tinggi |
Masih ragu? Dapatkan sampel $!
Minta Sampel
|
Pemasok dengan izin usaha terverifikasi
Diaudit oleh lembaga inspeksi pihak ketiga yang independen
Pada malam yang gelap gulita, seorang rahib yang sedang mencari Sang Buddha sesungguhnya sedang berjalan di sebuah desa terpencil. Dalam jalan yang gelap, penduduk desa datang ke dan diam-diam.
Rahib-rahib ini menghampiri sebuah lorong dan melihat suatu cor terang yang berwarna kelam daripada bahagian dalam lorong yang gelap menghampiri. Satu orang warga desa di dekatnya mengatakan, "matahari (orang buta), akan datang."
Rahib itu merasa benar-benar tercengang oleh perbuatan orang buta itu. Seorang yang buta seharusnya tidak punya konsep siang dan malam dan tidak dapat melihat apa-apa seperti burung, bunga, gunung, air, dan sebagainya, di sekitarnya. Dia bahkan tidak tahu bagaimana cahaya yang terlihat seperti itu. Namun matahari yang buta dengan mengejutkan memiliki lentera yang membuat para rahib merasa bingung dan bingung. Lentera telah menghampiri cahaya temaram secara perlahan-lahan memasuki sandal jerami milik rahib itu. Karena ingin tahu, rahib bertanya matahari yang buta, "Permisi, apakah Anda benar-benar orang buta?" "Ya, saya telah buta sejak saya datang ke dunia ini." Orang buta itu menjawab.